Monday, December 21, 2015

Suami atau Ibu

Bismillahirrohmanirrohiiim...

Ketika kita sudah menikah sebagai seorang perempuan maka kita tunduk dan taatnya kepada suami bukan lagi pada orang tua, maksudnya adalah ketika suami meminta tolang dan pada saat yang bersamaan orang tua kita meminta tolong terutama ibu kita maka yang kita dahulukan sebagai seorang istri adalah suami kita..

Lantas bagaimana jika orang tua tak memahaminya?

Ada kalanya rang tua akan marah ataupun kesal dengan kita lebih mendahulukan suami kita, namun ada juga orang tua yang paham dengan hal tersebut. Biasanya dari kebanyakan kasus adalah masalah finansial yang memungkinkan seseorang masih bertahan dirumah orang tua dan bersama suami.

Disisilain kita sebagai seorang istri ingin meringankan beban suami dengan tinggal bersama orang tua agar suami lebih tenang atas penjagaan orang tua terhadap kita, sedangkan suami terkadang merasa harga dirinya terinjak-injak jika kita yang sudah berumah tangga masih menengadah pada kedua orang tua terutama untuk wanita karena mencari "kenyamanan" dan "keamanan".

Wahai wanita, orang tua itu sudah lelah engakau bebani hidup berpuluh tahun sampai menikahpun kau juga masih merepotkan mereka. bukan hanya lelah fisik tapi lelah batin, melepasmu dengan laki-laki pilihanmu adalah hal terberat mereka setelah mendidik dan mengajarimu karena sebentar lagi kau akan lebih memilih orang yang baru kau kenal daripada dia yang melahirkan, membesarkanmu.

Sadarkah kau wahai wanita??
Orang tuamu terlihat senang kau bersamanya setelah menikah, namun dibalik itu semua jika ada kotak untuk mencurahkan perasaan mungkin orang tuamu akan berkata "aku akan bahagia jika anakku mandiri, karena jika dia masih tergantung padaku maka kelak bagaimana jika aku harus meninggalkannya?" Yups itulah pikiran mereka.

Bukan berarti kau merepotkan mereka, bukan berarti mereka tak menyayangimu namun mereka menginginkan yang terbaik untukmu.

Hiduplah menyendiri dengan suamimu, berikan waktu untuk kedua orang tuamu melalui hari seperti masa muda dulu.

Apakah dengan ini baktimu akan hilang?

Menurutku tidak, selama kau berbuat makruf pada mereka. Telfon mereka setiap saat hanya sekedar menannyakan ibu masak apa? bagaimana kabar ibu? dan sesekali kunjungilah mereka dan bawakan oleh-oleh kesukaan mereka.

Dan jika orang tua sudah tak mempunyai tenaga atau tidak bekerja lagi, sudah saatnya kita yang merangkul mereka. Biasanya orang tua tidak mau untuk keluar dari rumahnya (pindah) maka usahakanlah kamu yang mengalah. Rawatlah mereka dalam pengasuhanmu dengan sabar dan ikhlas maka engkau sudah menunjukkan baktimu sebagai anak tentunya dengan izin suamimu.


Sekedar celoteh.

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.
 

CAHAYA HATI Template by Ipietoon Cute Blog Design